Minggu, 26 Agustus 2012

Planetarium Wahana Baru Taman Pintar Yogyakarta

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA -- Wahana baru Taman Pintar Yogyakarta yaitu Planetarium ramai diserbu pengunjung sejak masa libur Lebaran. Walau wahana tersebut belum diresmikan, namun pengunjung antusias menikmati suguhan edukatif tentang benda-benda langit. Rencananya wahana ini akan diresmikan pada September 2012.

Menurut Kasie Humas dan Pemasaran Taman Pintar, Sri Rahayu, wahana planetarium ini sedang berada di tahap uji coba. Sejak dibuka pada 19 Agustus 2012, tujuh kali pemutaran setiap harinya selalu penuh.

"Saat ini sedang dalam trial and error. Kami masih melakukan beberapa percobaan dan penyesuaian," jelas Sri, Sabtu (25/8/2012).

Sri melanjutkan, trial and error itu terlihat dari beberapa perubahan yang dilakukan selama masa uji coba. Contohnya, sistem ticketing yang semula tidak memakai penjadwalan waktu kini di berikan penanda jadwal putar.

"Sebelumnya tiket dijual begitu saja. Jadinya pengunjung berebut, padahal cuma ada 50 seat yang tersedia. Karena pertimbangan kenyamanan, sejak hari kedua tiket disesuaikan dengan jumlah tempat duduk yaitu 50 tiket per jadwal," jelas Sri.

Sri melanjutkan, wahana ini dibuka mulai 19-27 Agustus 2012. Selepas itu wahana akan ditutup sampai peresmiannya pada September 2012. Karena itulah sebelum diresmikan, wahana diujicobakan untuk mengetahui respon pengunjung serta mencari sistem yang cocok dalam suguhannya.

Berdasarkan pengamatan, dengan tiket seharga Rp 15 000 per orang, pengunjung bisa menikmati suguhan edukatif  tentang kelahiran alam semesta mulai pukul 09.30 sampai 15.30.

Ruangan pertunjukan berupa gedung dengan kubah yang berfungsi sebagai layar. Tayangan selama 30 menit dibagi ke dalam dua segmen yaitu simulasi dan pemutaran film kelahiran alam semesta.

Pada segmen pertama, penonton diajak mengamati langit Yogya di waktu malam. Waktu seakan dipercepat dengan alat simulasi. Tibanya malam hari membuat penonton bisa mengamat benda-benda langit yaitu bintang dan planet. Pada segmen ini seorang pemandu dari Taman Pintar akan menjelaskan dengan singkat mengenai pergerakan benda-benda langit.

Segmen selanjutnya adalah pemutaran film Kelahiran Alam Semesta. Pada bagian ini penonton diajak menikmati proses pembentukan alam semesta beserta isinya. Layar berbentuk kubah yang lebar memanjakan mata, menikmati setiap aksi pergerakan pembentukan alam semesta. Sayangnya, layar kubah masih terlihat belum rata sehingga cukup mengganggu kenikmatan.

Hal tersebut dikeluhkan oleh Anti (45), seorang pengunjung yang berasal dari Lombok Timur. Menurutnya, alangkah baiknya apabila layar kubah tersebut diratakan agar pemandangan yang ditayangkan bisa terlihat lebih nyata.

Perempuan asli Bantul yang sedang mudik ini juga sangat antusias dengan keberadaan Planetarium ini. Menurutnya, kini dia tidak perlu pergi terlalu jauh untuk menikmati wahana yang setahunya hanya ada di Bandung tersebut.

"Bahkan di Surabaya yang lebih dekat dengan Lombok saja belum ada Planetarium. Jadinya, keberadaan wahana baru ini sangat bermanfaat. Apalagi ini anak saya suka dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan benda langit," ulasnya.

Mengenai layar kubah yang belum rata, Sri Rahayu berjanji akan melakukan perbaikan. Menurutnya, masukan dari pengunjung seperti ini sangat berguna dalam pengembangan wahana yang ada.

Tidak hanya layar, berbagai masalah lain pun masih sering ditemui. Diungkapkan oleh Anastasia Dina (23), seorang pemandu wahana Planetarium, keterbatasan kursi yang tersedia sering membuat pengunjung berebut. Selain itu, sering ditemui pengunjung sering datang terlambat sehingga cukup mengganggu kenikmatan pengunjung lain yang sedang menonton.

"Karena itu kami menyediakan empat kursi cadangan untuk penonton yang telat agar tidak kesulitan mencari tempat duduk dalam kegelapan. Selain itu, masih dijumpai pula pengunjung yang menonton lebih awal dari tiket pemutaran yang dibelinya. Karena itu, kursi ini cukup berguna," jelasnya.

Taman Pintar dalam satu hari melakukan pertunjukan wahana ini sebanyak tujuh kali. Pertunjukan pertama dimulai pukul 09.30. Satu kali pemutaran berlangsung selama tiga puluh menit. Terdapat jeda sekitar setengah jam dari pertunjukan berikutnya sehingga total setiap hari antara pukul 09.30 sampai 15.30 terdapat tujuh kali pertunjukan.

Seat yang hanya berjumlah 50 selalu menjadi rebutan pengunjung. Karena itu, Sri menyatakan, pihaknya sedang mengkaji untuk melakukan penambahan seat. "Mungkin  nanti kami akan menambah sekitar 20 seat lagi," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar