View Merapi Merbabu

Sejoli gunung Merapi Merbabu tampak cerah menghijau.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Kamis, 22 Maret 2012

Modus Penipuan Baru Bagi Pemasang Iklan


Jika pembaca adalah pelaku bisnis yang aktif menawarkan barang di Harian Kedaulatan Rakyat ataupun di internet, tentu sudah seringkali memperoleh penawaran yang menggiurkan dari calon pembeli. Yang ujung ujungnya mereka akan melakukan penipuan dengan cara transfer fiktif melalui bank tertentu. Sehingga saldo penjual (pemasang iklan) yang ada di rekening akan terkuras habis.
Sebuah pengalaman yang dialami seorang klien baru baru ini terbilang baru dengan modus yang sangat lihai bak pembeli beneran.


Cara yang mereka lakukan dalam melakukan penipuan sama, seperti yang sudah sudah.

1. Mereka mencari mangsa melalui iklan baris di surat kabar. Tentu mereka juga memilih ciri ciri pemasang iklan yang kurang berpengalaman (jarang memasang iklan) atau dilihat seorang user langsung.

2. Modus penipuan yang lama, mereka akan mengirimkan sms atau telepon langsung kepada pemasang iklan bahwa mereka sudah berminat terhadap barang yang dijual (misal mobil). Setelah itu mengajukan penawaran yang sangat tinggi. Yang terbaru, mereka tidak hanya sekedar mengirimkan sms atau telepon. Namun mereka datang langsung melihat mobil yang ditawarkan dengan lagak yang sangat meyakinkan. Datang berdua, setelah itu mengajak rekan lagi seolah olah sebagai paman yang serius mencari mobil.

3. Sore harinya mereka kembali menghubungi pemasang iklan, bahwa mereka berminat dan akan melakukan pembayaran via transfer ke rekening penjual. Maka pemasang iklan dibimbing untuk ke ATM mengecek saldo apakah transferan uang muka sudah diterima atau belum.

4. Mudah ditebak, dengan berbagai cara penelepon (penipu) mempengaruhi kepada calon korban untuk mengecek saldo. Kalau uang transferan belum masuk, pihak penipu mengarahkan agar dibimbing Call Center dari bank yang bersangkutan. Jika pemasang iklan termakan omongan penipu ini maka akan langsung menuruti apa yang dikatakan. Namun jika penjual mobil ini menyadari bahwa dia sebenarnya akan ditipu, tentu akan segera menyadari bahwa transaksi tersebut adalah bohong belaka. Maka waspadalah waspadalah..

Demikian sedikit pengalaman yang baru saja dialami klien. Bagi pemasang iklan yang berpengalaman semoga menjadi menambah pengetahuan. Dan bagi calon pemasang semoga tidak menjadikan takut untuk tetap berpromosi di media tercinta.

Ingin mudah pasang Iklan di Harian Kedaulatan Rakyat Jogja?? klik

Rabu, 21 Maret 2012

Mensiasati Jajanan di Sekolah



Dari hasil uji sampel yang dilakukan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (POM), 57,6% dari jajanan di sekolah kota Yogyakarta dan Bantul, tidak memenuhi syarat kesehatan. Pengambilan sampel dilakukan Februari hingga Maret 2011. “Sampel kami ambil dari 14 SD kota Jogyakarta dan 9 SD Kabupaten Bantul,” Kata kepala seksi Layanan Informasi Konsumen Balai Besar POM Yogyakarta, Drs Dwi Fitri Hatmoko Apt (Kedaulatan Rakyat Kamis, 7 Juli 2011).

Berita tersebut sungguh mengejutkan kita sebagai orangtua dan guru. Anak anak kita teracam kesehatannya setiap hari, kalau kita tidak cepat mengantisipasinya. Ya, memang tidak bisa dipungkiri anak usia TK dan SD umumnya lebih tertarik kepada makanan yang berwarna mencolok. Tapi apakah harus ada yang dikorbankan? Tentunya kita sebagai orangtua harus bijaksana dalam mensikapi hal ini. Berita tersebut menguraikan bahwa jajanan disekolah tidak memenuhi syarat kesehatan karena tercemar mikrobiologi dan pencemaran kimia yang terdiri dari Borax, Formalin dan Zat pewarna.


Bagaimana kita mensikapinya? Mudah-mudahan uraian dibawah ini bisa membantu pembaca dalam mensikapi jajanan di sekolah.

Pertama, Usahakan anak harus sarapan sebelum berangkat sekolah. Para ahli kesehatan berpendapat sarapan merupakan hal terpenting dari seluruh jenis hidangan pada setiap harinya. Makan pagi hari diperlukan setelah sekitar sepuluh jam atau lebih perus dalam kondisi kosong. Tanpa sarapan hampir semua anak akan menderita kekurangan energy. Anak-anak yang tidak makan pagi bisa mempengaruhi prestasi sekolah, kemampuan konsentrasi menjadi rendah. Disamping itu, kemampuan memecahkan persoalan khususnya pada saat belajar menjadi berkurang.

Orang tua seharusnya menyediakan sarapan yangmemadai bagi anak-anak. Karena dengan sarapan yang memadai, seorang anak akan selalu sehat, sgar, energik dan diharapkan lebih mampu meraih prestasi bagus disekolah. Dan dengan menyiapkan sarapan pagi orang tua dalam hal ini ibu tidak hanya menunjjukan rasa cintanya, tapi juga member bekal bagi perkembangan anak-anaknya dimasa depan. Hubungan orangtua dengan anak terasa hangat dimeja makan.

Kedua, pihak sekolah bisa menyediakan aneka jajanan sehat yang dibagi ketika jam istirahat. Pembayaran aneka jajan bisa dijadikan satu dengan mebayaran SPP. Hal ini sudah berlaku di sekolah swasta yang berlabel Islam Terpadu (KBTKIT,SDIT,SMPIT sampai SMAIT). Diakhir bulan pihak sekolah melaporkan daftar menu kepada orangtua siswa. Dan orang tua bisa memberi masukan bila menu kurang berkenan. Hal ini memang menambah biaya pengeluaran tapi disatu sisi kita lebih aman dengan jajan yang dimakan anak-anak.

Ketiga, membuat kantin sekolah. Sekarang sudah banyak kantin sekolah dengan model KANTIN KEJUJURAN. Dimana siswa membayar sendiri, ambil barang sendiri, kembalian diambil sendiri. Ini cara efektif untuk melatih kejujuran.
Semoga bermanfaat.

http://theyogya.com